GAZA – Abu Obeida, juru bicara Brigade Al-Qassam,
sayap militer gerakan Hamas, mengatakan bahwa pihaknya memiliki hak
untuk memproduksi dan memiliki persenjataan, serta meningkatkan berbagai
metode untuk menyaingi perkembangan teknologi Israel.
Dalam sebuah konferensi pers di Jabaliya, Obeida menambahkan,
"Brigade Al-Qassam saat ini lebih mampu untuk melakukan konfrontasi
dengan para penjajah."
Dia menambahkan, "Hal itu akan kami lakukan ketika dihadapkan dengan
ancaman Israel untuk melancarkan perang baru." Ia menambahkan, "Kami
tidak memiliki pilihan lain, kecuali melawan dan memukul balik, kami
yakin bahwa pertempuran seanjutnya akan berujung kegagalan bagi para
penjajah, dan kegagalan itu akan terasa lebih menyakitkan."
Abu Obeida menambahkan, "Para penjajah tidak tahu apa-apa, yang
mereka tahu hanyalah bahasa kekerasan." Obeida mendesak Israel untuk
tidak terburu-buru mendeklarasikan kemenangan dan menipu publik Israel,
karena tujuan-tujuan tentara Israel telah dihancurkan oleh kegigihan
Gaza.
Bulan Oktober lalu, Abu Obeida mengatakan bahwa klaim Zionis yang
menyatakan bahwa pihaknya telah "berhasil" menghancurkan kemampuan
militer Brigade Al-Qassam, adalah pernyataan yang tidak berdasar, ia
mengatakan bahwa kerusakan kecil yang dialami dalam perang telah
kemballi normal.
Abu Obeida mengatakan bahwa Zionis Israel telah menyebarkan berita
bohong, dan melalui kebohongan tersebut, Israel berusaha menutup-nutupi
kegagalan militernya di Jalur Gaza.
Dia menambahkan bahwa klaim-klaim kemenangan yang dilontarkan oleh
Zionis bertujuan untuk mengangkat kembali moral pasukannya yang telah
hancur, menyusul banyaknya pasukan Israel sendiri yang mencoba
menghindar dari layanan militer.
Berkenaan dengan klaim Mossad yang menyebutkan bahwa Hamas tidak
mencapai tujuannya dalam peperangan tersebut, Obeida menekankan bahwa
Hamas tidak pernah memulai perang. Ia justru menyebutkan bahwa Israel
lah yang gagal mencapai seluruh tujuannya.
Israel bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Gaza, mengenyahkan
gerakan perlawanan dan membebaskan prajurit mereka yang tertangkap,
Gilad Shalit, namun tidak ada satupun yang tercapai.
Juru bicara Hamas tersebut juga menekankan bahwa cepat atau lambat,
gerakan Perlawanan Palestina di Tepi Barat akan kembali ke medan tempur,
meski mengalami periode kelam, ditambah dengan serangan dari Israel dan
pemerintah Palestina di Ramallah.
Brigade Al-Qassam menyatakan bahwa pihaknya sangat siap untuk
menyelamatkan segenap bangsa Palestina dari marabahaya jika konflik
dengan Israel kembali pecah.
"Jika kembali terjadi konfrontasi dengan tentara Zionis, Brigade
(Al-Qassam) tidak akan tinggal dia, kami akan mengambil tindakan untuk
melindungi rakyat Palestina," kata Abu Obeida.
Obeida menanggapi komentar kepala staf militer Israel, Gabi
Ashkenazi, yang pada bulan november lalu menyatakan bahwa Israel akan
melancarkan perang berikutnya di Jalur Gaza, termasuk konfrontasi di
area padat penduduk.
"Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa entitas Zionis tidak
berkomitmen terhadap prinsip-prinsip internasional. Oleh karena itu,
kami memiliki hak untuk melindungi warga sipil Palestina jika komunitas
internasional tidak mampu melakukannya," tambah Obeida.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment